Apakah semua yang kurasakan ini
cinta? Ah aku belum berani berkesimpulan bahwa apa semua yang aku rasakan ini. Aku
belum terlalu dewasa untuk mengerti apa itu cinta, aku juga belum cukup dewasa
untuk memilikinya, apalagi untuk memeliharanya. Namun satu yang kurasakan ini
berbeda dari kebanyakan rasa yang ditimbulkan oleh perempuan. Rasa ingin
memiliki, rasa ingin membahagiakan, rasa ingin melindungi, dan rasa ingin
selalu ada didekatnya selalu muncul setiap hari. Dan entah mengapa rasa itu terus tumbuh dan besar melebihi definisi cinta itu sendiri menurutku. Sebentar
aku termenung, kuambil handphone ku, lalu ku temui galeri foto disitu, sejenak aku terdiam membisu. Tak sepatah kataku keluar saat kunikmati ciptaan Tuhan yang
begitu indah, yang dikenal dengan sebutan perempuan. Dan sejenak aku melupakan
bahwa dia yang aku kagumi sekarang ini sudah memiliki status lain yang tak sama
lagi denganku. Sejenak aku melupakan bahwa sosok yang aku kagumi telah memiliki
pangeran hatinya tersendiri. Dan saat itu semua mulai mengetuk hatiku untuk
berterus terang, bahwa aku mencintai seseorang yang sudah memiliki dambatan
hati? Sejenak aku ingin melupakan, pergi menghilang dan memulai kehidupan baru.
Aku juga ingin bahagia seperti dia yang aku kagumi saat ini. Namun sampai saat
ini aku belum bisa menemukan jawaban, kenapa aku terus nyaman dengan
kesendirianku yang menantikan dia datang untuk membuka hatiku. Dia yang pernah
membuka hatiku untuk beberapa waktu lalu, dan terus membuka dan mengangga untuk
sejenak menutup pintunya. Lantunan suara lucunya, paras indah yang terlukis
indah di wajahnya, raut kerut kebingungan yang seolah itu semua hanya aku yang
memiliki. Datang dan pergi terus selalu mengisi ruang sempit yang aku kenal
dengan perasaan ini. Entah datang darimana, rasa nyaman saat memandang, rasa
nyamaan saat mendengarkan tiap kata demi kata yang hanya sebatas lewat
handphone kecil ini. Handphone kecil yang lebih berarti yang kuasanya bisa
menembus jarak dan ruang kami yang sejenak bisa mendekatkan fisik kami untuk
bertegur sapa. Walau kini aku belum bisa memiliki apa yang disebut cinta itu
yang berasal dari hatimu, paling tidak raut wajah yang kini diam sejenak di
handphoneku seperti mengisyaratkan bahwa "aku hanya untukmu". Dan teringan quote
indah yang baru saja ku baca dan kuresapi benar bahwa “TERKADANG TUHAN HANYA MEMPERTEMUKAN, BUKAN MEMPERSATUKAN” dan
dibalik kata itu aku percaya, Tuhan mempertemukan kita tanpa tujuan, melainkan
memberikan jalan untuk kita, dan kita lah yang membangun jalan itu untuk apa,
dan untuk bagaimana. Dan kelak, Tuhan akan membantu dengan kuasanya, dan membei
ikatan diantara kita, yang biasa dikenal orang dengan sebutan “CINTA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar