Rabu, 10 Desember 2014

Rasa yang kadang tak bisa dimengerti

Apakah semua yang kurasakan ini cinta? Ah aku belum berani berkesimpulan bahwa apa semua yang aku rasakan ini. Aku belum terlalu dewasa untuk mengerti apa itu cinta, aku juga belum cukup dewasa untuk memilikinya, apalagi untuk memeliharanya. Namun satu yang kurasakan ini berbeda dari kebanyakan rasa yang ditimbulkan oleh perempuan. Rasa ingin memiliki, rasa ingin membahagiakan, rasa ingin melindungi, dan rasa ingin selalu ada didekatnya selalu muncul setiap hari. Dan entah mengapa rasa itu terus tumbuh dan besar melebihi definisi cinta itu sendiri menurutku. Sebentar aku termenung, kuambil handphone ku, lalu ku temui galeri foto disitu, sejenak aku terdiam membisu. Tak sepatah kataku keluar saat kunikmati ciptaan Tuhan yang begitu indah, yang dikenal dengan sebutan perempuan. Dan sejenak aku melupakan bahwa dia yang aku kagumi sekarang ini sudah memiliki status lain yang tak sama lagi denganku. Sejenak aku melupakan bahwa sosok yang aku kagumi telah memiliki pangeran hatinya tersendiri. Dan saat itu semua mulai mengetuk hatiku untuk berterus terang, bahwa aku mencintai seseorang yang sudah memiliki dambatan hati? Sejenak aku ingin melupakan, pergi menghilang dan memulai kehidupan baru. Aku juga ingin bahagia seperti dia yang aku kagumi saat ini. Namun sampai saat ini aku belum bisa menemukan jawaban, kenapa aku terus nyaman dengan kesendirianku yang menantikan dia datang untuk membuka hatiku. Dia yang pernah membuka hatiku untuk beberapa waktu lalu, dan terus membuka dan mengangga untuk sejenak menutup pintunya. Lantunan suara lucunya, paras indah yang terlukis indah di wajahnya, raut kerut kebingungan yang seolah itu semua hanya aku yang memiliki. Datang dan pergi terus selalu mengisi ruang sempit yang aku kenal dengan perasaan ini. Entah datang darimana, rasa nyaman saat memandang, rasa nyamaan saat mendengarkan tiap kata demi kata yang hanya sebatas lewat handphone kecil ini. Handphone kecil yang lebih berarti yang kuasanya bisa menembus jarak dan ruang kami yang sejenak bisa mendekatkan fisik kami untuk bertegur sapa. Walau kini aku belum bisa memiliki apa yang disebut cinta itu yang berasal dari hatimu, paling tidak raut wajah yang kini diam sejenak di handphoneku seperti mengisyaratkan bahwa "aku hanya untukmu". Dan teringan quote indah yang baru saja ku baca dan kuresapi benar bahwa “TERKADANG TUHAN HANYA MEMPERTEMUKAN, BUKAN MEMPERSATUKAN” dan dibalik kata itu aku percaya, Tuhan mempertemukan kita tanpa tujuan, melainkan memberikan jalan untuk kita, dan kita lah yang membangun jalan itu untuk apa, dan untuk bagaimana. Dan kelak, Tuhan akan membantu dengan kuasanya, dan membei ikatan diantara kita, yang biasa dikenal orang dengan sebutan “CINTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar